|
name
: I Made Wianta |
birthday
: Dec. 20th.
1949 |
birth
place : Apuan Tabanan, Bali |
awards
: |
|
Apa yang paling berharga
bagi saya adalah waktu, waktu yang saya alami dari lahir, yang
saya alami sekarang dan yang akan datang, waktu dimana saya tinggal.
Beberapa hal yang ada dalam diri saya sekarang akan selalu mengingatkan
saya pada bentuk dari lukisan atau karya seni yang akan berkomunikasi
dengan orang-orang. |
|
exhibition data:
1966-69 |
Belajar tari dan musik di KOKAR. Setelah beberapa bulan melanjutkan
ke SSRI(Sekolah Seni Rupa Indonesia) di Denpasar, Bali |
1968 |
Pameran bersama yang pertama kali di Museum Bali, Denpasar,
Bali |
1976 |
Pameran Tunggal pertama kali di pusat Cultural Jacques Frank,
Brussell, Belgia |
1977 |
Pameran bersama di Gallery antiques, gent Belgia
Pameran tunggal di Hotel Indonesia, Jakarta |
1981 |
Pameran tunggal di Stedelijke Feestzalen, Botermarkt,
Mechelen, Belgia
Pameran lukisan Asia, Seni Grafik dan Photograpy, Bangkok,
Kuala Lumpur, Singapura, Jakarta, Manila |
1990 |
Festival Indonesia di Amerika (KIAS) |
1993 |
Pameran "Indonesia Modern Art" di Amsterdam, Netherlan, (PKAIB) |
1999 |
: Pameran tunggal di Darga Lansberg Gallery, Paris, France |
|
comment from BIDADARI :
Made Wianta lahir pada tanggal 20 desember 1949 di apuan Tabanan, bali,
dari orang tua Ni Medik dan I Gde labdana. Dia adalah anak paling kecil
dari sepuluh bersaudara. Sebagai anak-anak Bali di belajar tarian klasik
Bali.
Batik, tarian, musik gamelan, gambaran, lukisan, tulisan dan karya
intalasi semua dimainkan sebagai bagian yang sangat penting dalah karir
seni Wianta. Walaupun Wianta mempelajari lukisan tradisional Bali,
ketertarikannya dengan seni modern dan seni barat mendorong dia untuk
pergi ke Belgia tahun 1975. Disana untuk pertama kalinya dia mengenal
kekayaan jenis dari gaya Seni Eropa. Sekembalinya di Bali tahun 1977,
Made Wianta mengalami kegelisahan sketsa dan melukis semua bagian dalam
bentuk keatifitas yang berbeda. Sepanjang tahun , dia menjadi terkenal
dengan goresan hitam dan putihnya yang luar biasa, menggambarkan kesan
tidak nyata dari impiannya sebagai orang Bali.
Pelan-pelan peenggunaan warna dan membuat bebagai macam bentuk geometris,
membawa emosi dan rasa kerohanian yang dalam. Dipengaruhi oleh lukisan
kuas Jepang, Wianta memasukan karya kaligrafinya dengan tanda dan symbol
yang mengekspresikan hubungan kerjasamanya terhadap kekuatan alam.
Berdasarkan reaksi intuisinya terhadap penomena alam di lingkungannya
direfleksikan dalan karya intalasi yang bermacam-macam.
Kemampuan Made Wianta untuk menterjemahkan kata-kata unik yang bisa
dilihat melalui kehidupan Bali dan jalan modern memberikan penikmat
seni dari seluruh penjuru dunia untuk berbagi bahasa dunia dan bentuk
abstrak sehingga mereka dapat melihat hasil karyanya dalam tema dari
pengalaman pribadi mereka, secara sadar mengakui sebagai bagian dari
mereka sendiri. |
art works :
|
|
|
|
"Callender" |
"Shadow Triangle" |
"Playing of Triangle" |
"White Light" |
|
|
|
|
|
|
|
|
"Red Brush" |
"White silhouete" |
"Red Ine" |
"Yellow Cliff" |
|
|
|
|
|
|
|
|
"White Rainbow" |
"Yellow and Stone" |
"Delta Blue" |
"White Riven I" |
|
|
|
|
|
|
|
|
"White Riven II" |
"Calligraphy Wael" |
"Purple Coast" |
"Cloudy" |
|
|
|
|
|
|
|
|
"Rainbow Calligraohy" |
"White Line and Cloudy I" |
"Yellow Sky" |
"Red Sky" |
|
|
|
|
|
|
|
|
"White Line and Cloudy II" |
"Bold Stone I" |
"Bold Stone II" |
"Sunset" |
|
|
|
|
|
|
|
|
"Calligraphy" |
"Fish" |
|
|
|