Tengoklah sesaat simbol dari Bidadari Gallery. Terdiri
dari dua bagian, Bagian warna ungu kemerahan dan warna tipis disampingnya.
Logo utama dan sub logo menjadi Logo Bidadari Gallery.
Pertama, warna tipis melambangkan sebuah pohon dan seseorang datang saling
mendekat satu sama lain, kemudian menyatu dan menjadi suatu kekuatan.
Ada satu sejarah dari Desa Mas, Ubud dimana Bidadari Gallery berada.
"Seorang pendeta bernama Dang Hyang Nirarta menancapkan sebatang tongkat
pada tanah. Yang berubah menjadi kuncup dan tumbuh menjadi sebuah pohon
yang besar dan berbunga emas ("Mas"). Pendeta yang menyaksikan itu memberitahukan
warga desa agar menggantungkan hidup dari pohon.
Arti dari ucapan beliau menjadi sebuah filosofi kehidupan yaitu untuk
menjalani hidup dengan berkreatifitas dari sebatang kayu. Pada akhirnya
ajarannya berperanan penting dalam perkembangan desa Mas menjadi pusat
patung.
Disini jugalah Bidadari Gallery berdiri. Karenanya, saya ingin memberikan
perhatian terhadap kearifan yang dibawa sejak lahir dan untuk menghargai
identitas.
Warna logo yang lebih tebal pada sisi yang lain didesign,
digabungkan dengan dedaunan, air dan sinar matahari yang diperlukan pohon
untuk tumbuh dan memiliki keinginan untuk terus tumbuh. Ini mewakili
diri kami sendiri, dimana generasi yang baru lahir diatas tradisi dengan
tujuan untuk hidup.
Dalam hal ini, kami di Bidadari Gallery berharap untuk berusaha dengan
kekuatan manusia yang penuh dengan kekuatan alam, berdasarkan atas kebijaksanaan
yang dilakukan oleh leluhur dan tradisi kami.
Kami juga berharap menjadi pusat inspirasi dan melanjutkan seni yang
dapat menghangatkan hati manusia, seperti yang dilakukan oleh alam.
Dengan misi untuk memelihara dan menumbuhkan patung, Bidadari Gallery
melaksanakan pameran patung dan karya seni lainnya, termasuk lukisan
dan menjual karya seni ini. Kami juga merencanakan dan mengurus kegiatan
seni, bertemakan pertukaran kebudayaan dan promosi.